My Beloved Follower

Ahad, 17 Julai 2011

7 Spritual Productivity Habits to Develop this Ramadhan 7 Spritual Productivity Habits to Develop this Ramadhan


This post is also available in: Arabic
The following 7 Spiritually Productive activities you should try to develop as Habits during the days of Ramadan so that hopefully you can continue with them after Ramadan. I consider these activities as the spiritual ‘bread and butter’ of any ProductiveMuslim, and to develop them as habits is the essence of starting your journey towards the love of Allah (Subhanahu Wa Ta’ala) and constantly increasing in your eman inshaAllah:

1) Praying the Sunnah Prayers before and/or after Prayer:

I know it’s easier to just pray the obligatory prayers and rush out of the mosque, however, when we realise the rewards we’re missing from not praying these sunnah prayers, we won’t leave them. Over the years I learnt there’s only ONE way of getting yourself to pray these Sunnah prayers constantly: Get into the habit of praying them! Soon they’ll become part and parcel of your Salah.

2) Remembrance of Allah after Salah:

Again, it’s easier to rush out of Salah to our busy lives, but honestly, how long does it take to recite the supplications after Salah? (answer: 5-7 minutes!). If you’re not sure what I’m referring to, you may find the supplications here. Nowadays you’ll find pocket notebooks/or phone applications with these supplications. Again, get into the habit of reciting them daily after each Salah and they’ll become part of your Salah experience.

3) Morning/Evening Remembrance of Allah:

These are beautiful set of duas/remembrances from the Sunnah of Prophet Muhammad (Peace be upon him) which he used to say before sunrise and before sunset. They are true stress relievers, and energy boosters, and never fail to make my day/evening feel blessed. [You can find the duas here]

4) Night Prayer:

Hamdulillah, during Ramadan we’ve the wonderful Taraweeh prayers to attend. These are of course part of the Night prayer or tahajjud of the Night. If you’re new to night prayer or don’t pray it constantly during the year, make sure you attend taraweeh prayers each and every night, and give yourself a ‘no-excuse’ policy. Continuing to pray them for the entire 30 days, will set you on better footing to continue with Night Prayer after Ramadan inshaAllah.

5) Duha Prayer:

If you want a Muslim’s secret to a productive day, it’s these 2 rak’ahs, known as Duha prayer which you may pray at anytime between after sunrise all the way till before the sun reaches it’s zenith (around 30 minutes before Dhuhur). The reward of this prayer is similar to giving charity on behalf of every bone in your body, and the energy and buzz you feel during the day is amazing.

6) Supplications before you Sleep:

You just had a long day, and you’re super tired. You climb into bed and you want to hit the sack… but wait! Before you do, can you give yourself just 10 more minutes to recite the supplications before sleep? That’s all. Try them and watch your yourself have the most beautiful sleep ever and waking up for Fajr easily inshaAllah

7) Reciting one hour of Quran each day:

Notice: I said here recite one hour of Quran each day and not one juz’ or one surah. The amount of Quran you read here is not as important as the quality of your understanding. If you spend one hour reciting one verse but understand it fully, that’s more important and beneficial then reciting lots of Quran at break-neck speed and not understanding a word.
So there you go, 7 spiritually productive habits you can develop this Ramadan starting TODAY!

Jumaat, 15 Julai 2011

Kitab Hadis 40 Imam Nawawi Kitab Hadis 40 Imam Nawawi

عَنْ أَبِي رُقَيَّةَ تَمِيْمِ بْنِ أَوْسٍ الدَّارِي أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: (( الدِّیْنُ النَّصِيْحَةُ.

قُلْنَا: لِمَنْ؟ قَالَ: لِلَّهِ، وَلِكِتَابِهِ، وَلِرَسُوْلِهِ، وَلِأَئِمَّةِ المُسْلِمِيْنَ، وَعَامَّتِهِمْ)) . رواه مسلم.

Daripada Abu Ruqaiyyah Tamim ibn Aus al-Daarie r.a. bahawa Nabi SAW telah bersabda:
Agama itu adalah nasihat. Kami berkata: Untuk siapa? Baginda bersabda: Untuk Allah, untuk
kitabNya, untuk RasulNya, untuk para lmam kaum muslimin dan untuk umat lslam seluruhnya.

Hadis riwayat al-lmam Muslim.

Kefahaman Hadis :

1) Nasihah Lillah - mengimaninya/ ikhlaskan ibadah /taatinya serta jauhi larangannya.
2) Nasihah Likitabi - yakin ia kalam Allah bukan kalam makhluk - sebagai Manhaj hidup - sesuai
sepanjang zaman -berusaha memperelokkan bacaan dan faham isi kandungnya.
3) Nasihah Lirasulihi- membenarkan kenabiannya/ ikut ajarannya/ kasih terhadapnya - agungkan
sunnahnya/ kaji sirahnya/ berakhlak dgn. akhlaknya.
4) Nasihah Li aimmati muslimin - membantunya dalam tugasan/ nasihat ketika lupa/ halang dari
berlaku zalim.
5) Nasihah Li ‘ammatihim - membimbing ke arah kebaikan dunia dan akhirat/ ajar apa yang mereka
jahil terhadap agama/galakkan mereka kepada ketaatan.


Pengajaran hadis:

Agama lslam adalah agama nasihat iaitu agama yang berorientasikan nasihat sebagai teras pemibnaan
umat, menjaga perpaduan, mencipta kemajuan dan pembangunan, sama ada kemajuan duniawi ataupun
pembangunan rohani. Membiarkan kerosakan terus berlaku atau perkara yang kurang baik
dilaksanakan adalah bertentangan dengan konsep nasihat lslam.

lslam memperuntukkan hak memberi nasihat kepada semua penganutnya tanpa mengira kedudukan dan
status.

Nasihat yang diberikan meliputi golongan manusia sama ada pemerintah atau rakyat.
Nasihat untuk Allah, KitabNya dan RasulNya bererti beriman dengan semua perkara tersebut dan
beramal berpandukan tuntutannya yang sebenar.

Rabu, 13 Julai 2011

ETIKA PERGAULAN DAN BATAS PERGAULAN DI ANTARA LELAKI DAN WANITA MENURUT ISLAM. ETIKA PERGAULAN DAN BATAS PERGAULAN DI ANTARA LELAKI DAN WANITA MENURUT ISLAM.

ETIKA PERGAULAN DAN BATAS PERGAULAN DI ANTARA LELAKI DAN WANITA MENURUT ISLAM.

1.Menundukkan pandangan: ALLAH memerintahkan kaum lelaki untuk menundukkan pandangannya,,sebagaimana firman- NYA;Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. (an- Nuur: 30)
Sebagaimana hal ini juga diperintahkan kepada kaum wanita beriman, ALLAH berfirman;Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. (an- Nuur: 31)
2.Menutup Aurat; ALLAH berfirman;dan jangan lah mereka mennampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka melabuhkan kain tudung ke dadanya. (an-Nuur: 31)
Juga Firman-NYA; Hai nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri- isteri orang mukmin: Hendaklah mereka melabuhkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenali, kerana itu mereka tidak diganggu. Dan ALLAH adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (an-Nuur: 59).Perintah menutup aurat juga berlaku bagi semua jenis. Dari Abu Daud Said al-Khudri r.a. berkata: Rasulullah SAW bersabda: Janganlah seseorang lelaki memandang aurat lelaki, begitu juga dengan wanita jangan melihat aurat wanita.
3.Adanya pembatas antara lelaki dengan wanita; Kalau ada sebuah keperluan terhadap kaum yang berbeza jenis, harus disampaikan dari balik tabir pembatas. Sebagaimana firman-NYA;Dan apabila kalian meminta sesuatu kepada mereka (para wanita) maka mintalah dari balik hijab. (al-Ahzaab: 53)
 4.Tidak berdua-duaan Di Antara Lelaki Dan Perempuan; Dari Ibnu Abbas r.a. berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: Janganlah seorang lelaki berdua-duaan (khalwat) dengan wanita kecuali bersama mahramnya. (Hadis Riwayat Bukhari & Muslim) Dari Jabir bin Samurah berkata; Rasulullah SAW bersabda: Janganlah salah seorang dari kalian berdua-duan dengan seorang wanita, kerana syaitan akan menjadi ketiganya. (Hadis Riwayat Ahmad & Tirmidzi dengan sanad yang sahih)
5.Tidak Melunakkan Ucapan (Percakapan): Seorang wanita dilarang melunakkan ucapannya ketika berbicara selain kepada suaminya. Firman ALLAH SWT;Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara (berkata-kata yang menggoda) sehingga berkeinginan orang yang ada penyakit di dalam hatinya tetapi ucapkanlah perkataan-perkataan yang baik. (al-Ahzaab: 32)
Berkata Imam Ibnu Kathir; Ini adalah beberapa etika yang diperintahkan oleh ALLAH kepada para isteri Rasulullah SAW serta kepada para wanita mukminah lainnya, iaitu hendaklah dia kalau berbicara dengan orang lain tanpa suara merdu, dalam pengertian janganlah seorang wanita berbicara dengan orang lain sebagaimana dia berbicara dengan suaminya. (Tafsir Ibnu Kathir 3/350)
6.Tidak Menyentuh Kaum Berlawanan Jenis; Dari Maqil bin Yasar r.a. berkata; Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi itu masih lebih baik daripada menyentuh kaum wanita yang tidak halal baginnya. (Hadis Hasan Riwayat Thabrani dalam Mujam Kabir) Berkata Syaikh al-Abani Rahimahullah; Dalam hadis ini terdapat ancaman keras terhadap orang- orang yang menyentuh wanita yang tidak halal baginya. (Ash-Shohihah 1/448) Rasulullah SAW tidak pernah menyentuh wanita meskipun dalam saat-saat penting seperti membaiat dan lain- lainnya. Dari Aishah berkata; Demi ALLAH, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat membaiat. (Hadis Riwayat Bukhari)

Inilah sebahagian etika pergaulan lelaki dan wanita selain mahram, yang mana apabila seseorang melanggar semuanya atau sebahagiannya saja akan menjadi dosa zina baginya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW; Dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya ALLAH menetapkan untuk anak adam bahagiannya dari zina, yang pasti akan mengenainya. Zina mata dengan memandang, zina lisan dengan berbicara, sedangkan jiwa berkeinginan serta berangan- angan, lalu farji yang akan membenarkan atau mendustakan semuanya. (Hadis Riwayat Bukhari, Muslim & Abu Daud) Padahal ALLAH SWT telah melarang perbuatan zina dan segala sesuatu yang boleh mendekati kepada perbuatan zina. Sebagaimana Firman- NYA;Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan jalan yang buruk. (al-Isra: 32)

Hukum Bercouple SETELAH memerhatikan ayat dan hadis tadi, maka tidak diragukan lagi bahawa bercouple itu haram, kerana beberapa sebab berikut:
1.Orang yang bercouple tidak mungkin menundukkan pandangannya terhadap kekasihnya.2.Orang yang bercouple tidak akan boleh menjaga hijab.3.Orang yang bercouple biasanya sering berdua-duaan dengan pasangan kekasihnya, baik di dalam rumah atau di luar rumah.4.Wanita akan bersikap manja dan mendayukan suaranya saat bersama kekasihnya.5.Bercouple identik dengan saling menyentuh antara lelaki dan wanita, meskipun itu hanya berjabat tangan.6.Orang yang bercouple, boleh dipastikan selalu membayangkan orang yang dicintainya.
Dalam kamus bercouple, hal-hal tersebut adalah lumrah dilakukan, padahal satu hal saja cukup untuk mengharamkannya, lalu apatah lagi kesemuanya atau yang lain-lainnya lagi?

Fatwa Ulama Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin ditanya tentang hubungan cinta sebelum nikah. Jawab beliau;"Jika hubungan itu sebelum nikah, baik sudah lamaran atau belum, maka hukumnya adalah haram, kerana tidak boleh seseorang untuk bersenang-senang dengan wanita asing (bukan mahramnya) baik melalui ucapan, memandang, atau berdua-duaan. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: Janganlah seorang lelaki bedua-duaan dengan seorang wanita kecuali ada bersama- sama mahramnya, dan janganlah seseorang wanita berpergian kecuali bersama mahramnya."

Syaikh Abdullah bin abdur Rahman al-Jibrin ditanya; Jika ada seseorang lelaki yang berkoresponden dengan seorang wanita yang bukan mahramnya, yang pada akhirnya mereka saling mencintai, apakah perbuatan itu haram? Jawab beliau;"Perbuatan itu tidak diperbolehkan, kerana boleh menimbulkan syahwat di antara keduanya, serta mendorongnya untuk bertemu dan berhubungan, yang mana koresponden semacam itu banyak menimbulkan fitnah dan menanamkan dalam hati seseorang untuk mencintai penzinaan yang akan menjerumuskan seseorang pada perbuatan yang keji, maka dinasihati kepada setiap orang yang menginginkan kebaikan bagi dirinya untuk menghindari surat-suratan, pembicaraan melalui telefon, serta perbuatan semacamnya demi menjaga agama dan kehormatan dirinya."

Syaikh Jibrin juga ditanya; Apa hukumnya kalau ada seorang pemuda yang belum menikah menelefon gadis yang juga belum menikah? Jawab beliau;"Tidak boleh berbicara dengan wanita asing (bukan mahram) dengan pembicaraan yang boleh menimbulkan syahwat, seperti rayuan, atau mendayukan suara (baik melalui telefon atau lainnya). Sebagaimana firman ALLAH SWT; Dan janganlah kalian melembutkan suara, sehingga berkeinginan orang-orang yang berpenyakit di dalam hatinya. (al-Ahzaab: 32). Adapun kalau pembicaraan itu untuk sebuah keperluan, maka hal itu tidak mengapa apabila selamat daripada fitnah, akan tetapi hanya sekadar keperluan."

Syubhat Dan Jawapan Yang Sebenarnya Keharaman bercouple lebih jelas dari matahari di siang hari. Namun begitu masih ada yang berusaha menolaknya walaupun dengan dalil yang sangat rapuh, antaranya: Tidak Boleh dikatakan semua cara bercouple itu haram, kerana mungkin ada orang yang bercouple mengikut landasan Islam, tanpa melanggar syariat Jawabnya: Istilah bercouple berlandaskan Islam itu Cuma ada dalam khayalan, dan tidak pernah ada wujudnya. Anggap sajalah mereka boleh menghindari khalwat, menyentuh serta menutup aurat. Tetapi tetap tidak akan boleh menghindari dari saling memandang, atau saling membayangkan kekasihnya dari masa ke semasa. Yang mana hal itu jelas haram berdasarkan dalil yang kukuh.

Biasanya sebelum memasuki alam perkahwinan, perlu untuk mengenal terlebih dahulu calon pasangan hidupnya, fizikal, karaktor, yang mana hal itu tidak akan boleh dilakukan tanpa bercouple, kerana bagaimanapun juga kegagalan sebelum menikah akan jauh lebih ringan daripada kalau terjadi setelah menikah. Jawabnya: Memang, mengenal fizikal dan karaktor calon isteri mahupun suami merupakan satu hal yang diperlukan sebelum memasuki alam pernikahan, agar tidak ada penyesalan di kemudian hari. Namun, tujuan ini tidak boleh digunakan untuk menghalalkan sesuatu yang telah sedia haramnya. Ditambah lagi, bahawa orang yang sedang jatuh cinta akan berusaha bertanyakan segala yang baik dengan menutupi kekurangannya di hadapan kekasihnya. Juga orang yang sedang jatuh cinta akan menjadi buta dan tuli terhadap perbuatan kekasihnya, sehingga akan melihat semua yang dilakukannya adalah kebaikan tanpa cacat. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Darda; Cintamu pada sesuatu membuatmu buta dan tuli.

Fenomena Couple Dalam situasi terkini, fenomena pergaulan bebas dan pengabaian terhadap nilai-nilai murni Islam berlaku pada tahap yang amat membimbangkan. Kebanyakan umat Islam kini tidak lagi menitik beratkan nilai-nilai dan adab-adab sopan yang dianjurkan oleh Islam melalui al-Quran dan sunnah rasul-NYA. Mereka bukan setakat mengabaikannya dan menganggap perkara itu tidak penting, bahkan mereka menganggapkannya sebagai satu perkara yang menyusahkan aktiviti mereka yang menurutkan nafsu dan perasaan semata-mata itu. Nauzubillah Marilah kita sama-sama menjauhi perkara yang seumpama itu dan mejauhi hal-hal yang telah dilarang (haram). Tegakkanlah yang benar dan katakanlah salah kepada yang batil. Janganlah berhujah untuk membenarkan perkara yang telah terang haramnya di sisi ALLAH.

Isnin, 11 Julai 2011


Assalamualaikum.. Sy d sni, nk promote salun kwn sy.. sesiapa yg brmnt ley cntnct num yg tertera.. thxx

Wahai Kaum Hawa..... Wahai Kaum Hawa.....



••• Adakah Kamo Tahu? •••


Lelaki bujang ••► kena tanggung dosa sendiri apabila sudah baligh.

Gadis bujang ••► dosa gadis bujang ditanggung oleh bapanya.

Lelaki berkahwin ••► kena tanggung dosa sendiri, dosa isteri, dosa anak perempuan yang belum berkahwin (yg ada anak pompuan ramai kena ingat ni....pastikan anak solat, tutup aurat, etc) dan dosa anak lelaki yang belum baligh.


*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*​´¨`*•.*♥*

Hukum menjelaskan anak lelaki kena bertanggung jawab ke atas ibunya dan sekiranya dia tidak menjalankan tanggung jawabnya maka dosa baginya terutama anak lelaki yang tua, manakala perempuan tidak, perempuan hanya perlu taat kepada suaminya. Isteri berbuat baik pahala dapat kepadanya kalau buat tak baik dosanya ditanggung oleh suaminya.


Suami kena bagi nafkah pada isteri, ini wajib tapi isteri tidak. Walaupun begitu isteri boleh membantu. Haram bagi suami bertanya pendapatan isteri lebih-lebih lagi menggunakan pendapatan isteri tanpa izin.


Banyak lagi bagi lelaki lebih-lebih lagi yang bergelar suami perlu tanggung. Kalau nak dibayangkan beratnya dosa-dosa yang ditanggungnya seperti gunung dengan semut. Itu sebabnya mengikut kajian nyawa orang perempuan lebih panjang daripada lelaki. Lelaki mati cepat kerana tak larat dengan beratnya dosa-dosa yang ditanggung (ikut kajian laa...jangan percaya sangat)

*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*​´¨`*•.*♥*

Duhai kaum Hawa, adakah anda mengetahui akan hal ini???

Saya sebagai wakil kaum Adam ingin meminta sedikit belas kasihan daripada kamo semua supaya tidak menambahkan lagi dose kami di atas ketidaksempurnaan didikan yg diberi !